One day at the messy, shipwrecked kitchen where all Mom’s great cookings come from…
Gw: Mah! Punya susu gak? Buat dibawa ke Jogja…
Nyokap: Ada tuh. Ada Calcimex, Produgen ama Anlene. Yang mana?
Gw: [Celingak-celinguk memastikan gw masih ada di dapur, bukan di Makro] Mana aja, sok atuh Mah. Yang penting susu.
Nyokap: Tapi itu yang Gold semua, buat 50 tahun ke atas.
Gw: Gak papa, yang penting gratis.
Begitulah akhirnya gw bawa satu box Calcimex putih. Paling seru dinikmati anget-anget, pagi-pagi mo sebelum berangkat ke kantor. Solely dissolved with water, bisa juga buat campuran makan gandum rasa tembok. Atau, yang paling seru, having a tumblerful of cold Calcimex + Ovaltine shake after hitting the gym.
Then, beberapa hari kemudian nyokap nelepon ‘Itu Calcimexnya jangan diminum lagi! Soalnya katanya bahaya kalo masih muda minum yang Gold’ . Hmm.. Seingat gw nyokap buta internet, kok dia bisa kemakan hoax? 600 mg of calcium daily won’t harm you, Sebagai gantinya, nyokap titipin lewat adek gw satu box Hi Lo Active. Gw tengok kardusnya. Hi Calcium, Low Fat. Baguslah, Nyokap ternyata prihatin dengan my gaining weight akhir-akhir ini. Varian Active (19-50 tahun), berarti lebih age-appropriate buat gw. Tiba-tiba gw terperanjat melihat tulisan di tengah kotak. Rasa Green Tea! Ingatan langsung melayang pada TVC Dancow beberapa tahun lalu, versi cewek Jawa vs cowok Sunda.
Cowok: ‘Ini teh susu!’
Cewek: 'Susu kok pakek teh?’
Oke. Di situs-situs review kuliner terjadi pros and cons mengenai Starbuck’s Green Tea Latte. Ada yang bilang aneh, gak jelas, bikin muntah, meskipun sebagian bilang enak-enak aja. Susu green tea berarti kayak Green Tea Latte minus espresso. Dalam kasus Hi Lo Green Tea ini, satu reviewer bilang rasanya bikin bingung. Akhirnya di satu kesempatan sarapan gw beranikan diri cobain minuman mencurigakan ini.
Jreng. Warnanya ijo. Gak sehijau magic potions of the fairy tales, lamat-lamat aja lah ijonya. Kuberanikan diri untuk meminumnya, tapi mengapa bibirku tak dapa bergerak, terasa berat. Ah, cuek. Glek saja!
Kejutan! Rasanya tidak semembahayakan bentuknya. Wangi teh gak begitu kuat berasa, secara ketutup ama manisnya. Meluncur cukup mulus di mulut. Usut punya usut, kata FAQs di situsnya, ‘Rasa manis Hi Lo berasal dari Gula Tropicana Slim yang aman bagi penderita diabetes, dan terbukti secara klinis memiliki Indeks Glikemiks Rendah’. Oke lah, rendah kalori sih rendah kalori, tapi too much of something might kill you, dan tampang gw kan emang udah manis. Jangan ditambah manis lagi dong… Buat akalin manisnya yang keterlaluan, gw sering campurin pake Calcimex lagi.
Ini susu memang sensasional. Selain TVCnya lucu-lucu, ternyata pernah bikin geger gara-gara [versi Hi Lo Goldnya] pernah ditarik dari peredaran! Katanya, selain masalah haram-halalnya, kandungan Glucosamine dan Chondroitinnya udah masuk dosis obat dan harus dibeli pake resep. Bahkan pernah ada pernyataan Depkes untuk menghentikan perederan Hi Lo Gold. Tapi sekarang kayaknya masih bertebaran aja di mana-mana, soalnya udah ada bantahan dari Nutrifood. Tapi setau gw, dosisnya jauh dari dosis terapetik.
Ada satu lagi kejadian yang bikin gw terperanjat. Kali ini sampe kejang umum tonik-klonik di Mirota Kampus. Di rak susu saya ngeliat varian terbaru mereka: Hi Lo Soleha. Udah nyaingin sinetron RCTI aja! Gw bayangin kalo gw minum susu ini, gw akan sakit perut. Besoknya, gw mengalami mens pertama. Besoknya, bulu-bulu dan cambang gw rontok. Besoknya, tumbuh jilbab dari kepala gw. [Hehe, no offense nih…] Jangan-jangan si Maria Ozawa minum Hi Lo Soleha juga. Secara dia berubah dari ini:
Jadi ini:
Aneh-aneh aja tim kreatif Nutrifood. Masih menurut situsnya, susu ini diperuntukkan wanita berbusana muslim, ‘Karena wanita berbusana muslim tidak mendapatkan sinar matahari secara langsung. Oleh sebab itu, wanita berbusana muslim memerlukan asupan vitamin D lebih tinggi. Kening gw terkernyit sampe ubun-ubun. Darimana mereka dapet ide ini? Ada risetnya gitu? Kalo buat gw kok gak-penting-deh-beib gitu. Sama gak pentingnya ama iklan SMS ramalan Deddy Corbuzier yang berdasarkan nama dan nomor telepon. Plis deh, Deddy itu mentalist, bukan cenayang.
Ah sudahlah. Besok lagi gak usah aneh-aneh. Untuk urusan susu, gw tetep paling suka yang putih-putih. Tapi kalo untuk yang ini, coklat juga boleh:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
ehuehuehue... aku punya hi lo banyak lho... mau?
teh tarik = teh yang pakek susu, atau susu yang pakek teh ya? hehe...
Post a Comment