Wednesday, April 26, 2006

You had a bad day


Suatu hari di minggu pertama Bagian Ilmu Penyakit Dalam
05.00 Bangun, mulai mengumpulkan nyawa.
05.55 Dressed-up, udah sarapan dan siap berangkat. Eh, di RCTI ada Daniel Powter dan Bad Day-nya yang sekarang jadi lagu wajib eliminasi Idol. Tumben-tumbenan Nuansa Pagi nampilin ginian. Nonton dulu…
06.00 Berangkat, setelah terlibat dalam persengketaan kecil dengan orangtua gw yang akhir-akhir ini agak uncool for me.
06.15 Nyampe RS, mulai nengokin pasien
06.20 Salah satu pasien gw dapati dalam keadaan berkeringat dingin, lemah, mengalami penurunan kesadaran, pucat, tekanan darah menurun dan nadi melemah. Tapi secara udah dioksigenasi dan suaminya bilang barusan baik-baik aja, gw lanjutin periksa pasien yang lain.
06.45. Selesai periksa semua pasien, mulai nulis di catatan medis.
06.50 Lapor ke dokter P gw kalo ada pasien yang kondisinya memburuk. Eh, dokternya langsung ngibrit ke kamar pasiennya! Ikyuut…
06.55 Sibuk nyuapin pasien pake teh manis, nyuntikin dekstrosa, naikin kadar oksigen, apapun untuk memulihkan pasien. Ups, ternyata ini serius!
07.05 Dr. P suruh gw ambil mesin EKG di bangsal sebelah
07.10 Balik lagi dengan mesin EKG, dr. P langsung nyuruh masang sementara dr. H melakukan resusitasi kardiopulmoner.
07.15 Hasil EKG keluar, pasien dinyatakan meninggal. Suami pasien belum diberi tahu.
07.20 Nonton dr. P breaking the bad news ke suami pasien.
07.25 Ini bagian terindah. Gw dan dr.P harus pertanggung jawabin pasien dan catatan mediknya ama dokter S, chief bangsal. Gw cukup banyak kena semprot karena nulis hasil pemeriksaan di kolom yang salah, sementara dr.P menundukkan kepala dengan mata berkaca-kaca karena tak tahu harus berkata apa saat sang chief menerornya. Duh, Abang Chief, memangnya kami belum cukup shocked dengan matinya pasien, trus masih harus diceramahin lagi?
07.50 Chief selesai berkotbah. Gw coba tarik nafas pelan-pelan untuk menstabilkan kembali diri gw. Wah, sudah mulai having a bad day,nih! Run for cover ke kantin.
07.55 Sampai di kantin, memesan kopi to fake a smile, sambil menghela nafas. Kirim sms, minta dimiskol temen gw kalo laporan pagi mulai. Temen gw miskol pas kopi gw dateng. Lari ke bangsal lagi.
08.05 Sampai di bangsal hosh.. hosh, ikutan laporan pagi bersama dokter ahli. Laporan mulai dibacakan
08.20 Dokter ahli mulai nanya-nanya soal pasien yang meninggal. Mampus! Secara pasien gw 8 orang, gw gak punya cukup waktu buat nulis semua data. Boro-boro hasil pemeriksaan lab, gw bahkan gak ngerti kapan pasiennya masuk RS. Duduk terpaku di pojokan, sementara dokter ahli merontokkan gw dengan pertanyaan-pertanyaannya. Ego gw mulai terpuruk layaknya WTC saat Tragedi 9-11. Malu. Malu. Buat apa tampil tampan dengan hair-do sempurna kalo tanggal masuk pasien aja gak tau.
09.15 Laporan pagi selesai. Pantat gw rasanya nempel di kursi. Gw gak kuat lagi menahan malu hari itu. Kirim sms ke beberapa teman, memebri kabar bahwa muka gw udah dalam keadaan kritis dan perlu diselamatkan. I need a blue-sky holiday.
09.30 Ke kantin lagi. Tujuan utama: nemenin temen makan. Tujuan sampingan: menghela nafas sambil mencurahkan semua perasaan. Cukup mengagumkan bahwa gw gak ngeluarin satu umpatan pun. Pertama, kosakata umpatan gw ikut berguguran dengan harga diri gw waktu laporan pagi. Kedua, gw memang sadar sepenuhnya kalo salah.
10.00 Kembali ke bangsal, mencoba berjalan dengan dagu terangkat. Sampai siang di bangsal, melakukan tugas sambil terus menerima sindiran dari temen-temen yang sebenrnya belum tentu lebih baik dari gw.
14.30. Selesai tentiran. Harus segera pulang. Tidak sanggup lagi menghirup udara RS yang penuh kekejaman.
14.40 Berangkat pulang dari parkiran dengan berjanji,”Gw harus jadi lebih rajin”
17.30 Kembali ke RS buat nglengkapin catatan data pasien. Kan I’ve promised myself harus lebih baik.
22.00 Hari berakhir. Segera tidur supaya tidak kesiangan esok paginya.

Hm…siapa ya yang harus disalahkan untuk hari yang buruk ini? Kemungkinan jawabannya:
1. The lazy, nongkrong-dan-berfoya-foya-minded me.
2. Daniel Powter karena membawakan lagu itu dan meniupkan kutukan you’ll-have-a-Bad-Day pada gw.
3. Karma. Gw pernah punya pengalaman buruk dengan istri dari dokter ahli yang meluluhlantakkan gw, and since, gw sering jelek-jelekin istrinya. Eh, the couple won again! Sekali lagi mereka menghancurkan gw. Huh.. karma.


1 comment:

Anonymous said...

abang, aku baru tahu kalo tulisan yang bener tuw 'powter' bukan 'potter'. btw, tidak terlalu sering melihatmu akhir2 ini. sepertinya berada di 'penyakit dalam' itu butuh pendalaman bener2 yah jadi harus selalu berada di dalam RS, bukan di dalam sekret. iya ya bang?