Sunday, April 23, 2006
Life ain’t easy
Tiga minggu berlibur memang memabukkan. Bangun terlambat, sarapan di jam minum teh, berfoya-foya sepanjang hari, dan baru tidur setelah para lelembut keluar dari peraduannya. Beberapa rencana liburan sudah berhasil dijalankan, dan gw jadi semakin ahli menghabiskan uang.
Saat minggu ketiga hampir berakhir, gw mulai kesulitan nafas layaknya tertindih Mat Solar, saking tidak inginnya menghadapi kenyataan. But the clock kept ticking, dan akhirnya I had to go back dari utopia ke kehidupan nyata.
One thing that tortures me the most is the fact bahwa gw harus udah sampai di RS sekitar 6:15, which is lebih pagi daripada waktu di Anestesi. Padahal seingat gw udah 77 kali gw ngeluh karena harus berangkat pagi di Anestesi. And this is even worse. Hari demi hari berlalu, dan seberapapun gw mencoba lari dari kenyataan, the good-boy within me selalu menampar gw dengan peringatan “Get real! Life ain’t easy!” Uuh, seandainya gw cuma punya sisi jahat…
Well, here I am. Udah seminggu gw lewatin bagian Ilmu Penyakit Dalam, dan gw udah makin jago mengatur diri buat menjalankan tugas dengan performa terbaik. Beberapa caranya:
1. Mulai jadi anak SD yang pergi ke tempat tidur jam 10 malam. Ini sangat susah, mengingat normalnya gw jarang sudah sampai di rumah sebelum pukul 10. Ini berarti, agenda sore –yang sebagian besar terdiri dari kesenangan duniawi dan bersosialisasi- harus dikurangi. Belum cukup, gw juga harus mengentikan aktivitas nokturnal gw seperti menulis blog (gluk!), nonton film yang adik gw sebaiknya ga ikut nonton, main computer, dan nonton tivi. Tapi tentu gw tidak cukup naïf untuk berhenti menonton Desperate Housewives. Enak saja.
2. Sebelum tidur, memilih baju yang akan dikenakan besoknya. Ini bisa menyelamatkan belasan bahkan puluhan menit waktu gw, secara kadang gw terjebak dalam dilemma memilih baju.
3. Gantungkan jas dokter di kamar, dan langsung kenakan dari rumah, didobel jaket. Ini bisa menghemat beberapa menit yang gw perlukan buat unfold and put it on di lapangan parkir.
4. Jangan sekali-kali keramas atau membasahi rambut di pagi hari, since I don’t have all day untuk menunggunya kering. Jadi semua kegiatan yang menjadikan rambut gw basah harus dilakukan sebelum tidur. Sekalipun gw mimpi basah. [Lagian, sampai sekarang gw masih belum mengerti hubungan antara mimpi basah dan keramas. Apakah mimpi basah bikin rambut lengket dan berketombe?]
5. Berhenti menyewa buku pop hingga waktu yang belum ditentukan. Alasannya, tanpa novel atau komik saja gw nyaris ga pernah menyentuh buku teks, apalagi dengan Chick-lit atau manga di tangan.
6. Jangan coba-coba minum kopi di malam hari, daripada harus menanggung resiko susah tidur dan telat bangun esoknya. Sebaliknya, hindari juga minuman beralkohol, apapun bentuknya, karena bisa menyebabkan hangover di pagi hari. Gw pernah merasakannya di hari pertama masuk IPD, dan it felt like Disney's Dumbo bertengger di kepala gw.
7. Carpe Diem! Gw sadar penuh bahwa kurangnya istirahat dan hiburan bakal menghalangi gw buat memberikan performa terbaik. Makanya, selagi bisa (baca: sebelum waktu tidur tiba) gw bermain sepuas gw, menikmati indahnya hidup sebagai seorang lajang di abad 21 [halah]. Seize every minute and every hour!
Well pada akhirnya, terbukti bahwa apapun yang terjadi, it draws me to be better. Setidaknya gw jadi bisa menciptakan 7 trik di atas. Hebat ya gw…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment