Sunday, April 09, 2006
Pengamatan terhadap Musisi Jalanan Sepanjang Perjalanan Jogja-Tawangmangu-Jogja
Fate has brought me back to Tawangmangu. The last time I went there was like 3 years ago. Dan kemaren gw balik lagi ke sana dengan misi mulia mengantar seorang teman konsultasiin skripsinya di Balai Penelitian Tanaman Obat. Mulia sekali bukan? Buat yang berpikiran macam-macam, asyem asyem asyem…
Urusan penelitian dia gak bakal dibahas di sini, karena selama perjalanan (3 jam berangkat, 3 jam balik), I did my own research. In fact, ada 4 penelitian yang saya lakukan selama perjalanan. Here are the results, yang bakal gw bagi dalam 4 posts karena bakalan puanjanggg.
Pengamatan terhadap Musisi Jalanan Sepanjang Perjalanan Jogja-Tawangmangu-Jogja
Jumlah subjek: 20 orang! Cukup mengejutkan, secara gw gak menyangka minat masyarakat Indonesia terhadap musik begitu meningkat akhir-akhir ini. [atau jumlah pengangguran yang meningkat ya?]
Dari 20 pengamen, tentu gak semuanya bisa gw inget. Yang jelas semuanya menyanyikan lagu berbahasa Indonesia: lagu Letto, Samsons, Ungu, Peter Pan, Radja, Padi, dll. The top of the chart was Kisah Cintaku-nya Chrisye, yang sempet dibawakan ulang Wisnu Indonesian Idol. Lagu zaman gw SD ini dibawakan oleh 2 orang pengamen!
- Ada pengamen anak-anak yang nyanyi lagunya Radja dengan penampilan yang jauh lebih bisa dinikmati daripada penyanyi aslinya. Kasih 500.
- Ada dua pengamen gak jelas, bau rokok dan bau badan, nyanyinya gak jelas, maen musik gak jelas, serba gak jelas. Gak gw kasih duit.
- Ada yang nyanyi Dari Hati-nya Club80s dengan versi keroncong, dan bikin gw terkekeh-kekeh.
- Ada pengamen yang nyanyi Betapa Hatiku dan versi Indonesianya How Great Thou Art. Lumayan, setidaknya mengingatkanku bahwa aku masih manusia beragama. Kasih 1000.
- Kelompok pengamen dengan persiapan matang, pake bawa ketipung dan teman-temannya, suaranya juga lumayan. Tapi lagunya kok lagu Stinky? Nilai langsung ngedrop, gak gw kasih. Stinky gitu loh….
- Ada pengamen wanita bersuara bindeng. Tapi hebatnya dia nyanyi Terajana tanpa fals. Gak gw kasih, soalnya recehan abis.
- Pengamen yang menyanyikan lagu Peter Pan, Samsons dan Ungu jelas gak gw kasih duit. Sebagus apapun nyanyinya.
- And, the show ain’t over ‘til the fat lady sings! Di perjalanan pulang, sampe di sekitaran pabrik gula Klaten, ada mas-mas nyanyi Aku Di Sini Untukmu-nya Dewa 19 ama Sandaran Hati-nya Letto, dengan permainan gitar yang asyik [pake melodi juga], dan suara yang huyeah, berkarakter. Ini dia pengamen dengan skor tertinggi selama perjalanan pulang-pergi. He deserved my 1000 rupiyahs. Sebenernya mau kasih duit lagi buat request gitu, eh belum dikasih dia udah nyanyi lagi Kangen-nya Dewa. Lumayan….
- Sebenernya ada pengamen lagi abis mas-nya, nyanyi lagu Slank dengan cara yang bakal bikin Kaka Slank bunuh diri. Jadi lebih baik dilupakan saja keberadaanya.
Overall, kebanyaken tampil dengan suara yang powernya segede TOA. Mungkin sebelum banting setir jadi pengamen pernah belajar di Pranajaya atau ama Bertha. Dan hebatnya, rata-rata gak fals nyanyinya. Lumayan…
Okay, the research kinda reminded me that I myself was once a pengamen juga. Meskipun sedikit lebih terhormat, secara gw ngamen gak cuma di jalan tapi juga di rumah-rumah makan. Tapi tetep aja ada naluri pengamen mengalir dalam darah gw, jadi gw bisa bersikap bijak menghadapi mereka.
Well anyway, these are some tips and tricks dalam ngadepin pengamen:
-Kalau bawa recehan banyak: nikmati aja penampilan mereka, kasih duit sesuai skor penampilan. Anggep aja live music untuk menemani perjalanan Anda.
- Kalau recehan dikit: harus bisa tega dan cuek. Zaman sekarang pengamen banyak yang gak sopan. Gw udah pasang posisi tidur dengan kepala bersandar di kursi depan, eh masih juga dibangunin, “Bos, ngamen, Bos!” Ada lagi yang udah gw kasih gelengan kepala sebagai ganti duit, eh masih keukeuh berdiri sambil menengadahkan tangan. Ya udah, gw kasih bonus senyuman manis, sambil tetap geleng kepala. Nggondhuk, mas?
- Berapa pun recehan kamu, tapi gak pengen diganggu: tidur! Atau denger musik pake earphone. Jadi kalo mereka minta kita bisa ngeles dengan alasan ‘mau gw kasih apa, wong gw denger juga enggak’.
alright, nikmati perjalanan Anda dengan musik orisinal anak negri [halah..]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment