Tuesday, April 18, 2006
Bachelor weekend
Being home alone di hari raya have always been bad. Secara hampir tiga minggu liburan ini gw terkurung di Jogja, wis sisanke wae! Biar sekalian tiga minggu penuh gw habiskan tanpa menghirup udara di luar DIY.
Adik gw, si pengkhianat kecil bertanduk, tega meninggalkan gw sendiri dan dengan enaknya berhari raya bersama keluarga di kampung. And where had all the cowboys gone? Susah banget temuin any of my guys yang available di malam minggu sebelum Paskah ini. Ada yang mudik, kebanyakan harus ke gereja, ada yang harus tinggal di rumah menemani sodara-sodaranya yang dateng, dan ada yang terbaring lemah sambil menunggu hasil tes Widalnya [kebanyakan dosa sih!]. Dan akhirnya gw harus menikmati akhir pekan gw sendirian, dengan cara gw sendiri.
So there was me, gw harus cari agenda lain, selain jadwal tetap setiap Sabtu malam: menonton American Idol jam 11. Akhirnya diputuskan untuk nonton, nonton dan nonton. Empat VCD gw sewa dari Studio One Jakal, berturut-turut: Madagascar, the Secretary [film apapun ini], Flight Plan dan Catatan Akhir Sekolah.
Oke! Semuanya disiapkan. Gw baru nyampe rumah jam 7 malem karena harus urus sodara gw di rumah sakit [see next post for details]. Berkeliaran di rumah hanya dengan kancut, memanjakan badan dengan hot shower, berkeramas dan krembat sendiri, pake baju yang bikin gw ngerasa di rumah [well, YOU ARE at home], dan mengoleskan setengah liter body lotion ke sekujur tubuh yang selain bisa mengusir nyamuk ternyata bisa menghaluskan kulit.
Film pertama yang gw pilih: Madagascar. Ow… Gw harus berterimakasih pada diri gw sendiri karena menyewa film ini. [Abang Ganteng, terima kasih..] Gw rasain sensasi yang lama gak gw rasain setelah Shrek dan Shrek2. Bahkan Chicken Little yang model mukanya ditiru Idol's Kevin Covais pun tidak menandinginya.
Voices were great, semua casts cocok banget.
Gambar luar biasa, gw kagum dengan detail rambut ala Valderama Alex the Lion.
Lagu-lagu keren. Pertama gw kira 'I like to move it, move it' itu Sean Paul. Jebul Sean-Paul-wanna-be
Yang paling menghibur adalah scenario dan guyonannya yang cerdas. Pembuat film Indonesia, gini nih harusnya sebuah scenario!
Oke, di tengah kegirangan menyaksikan Marty and the gang, gw kelaperan! Secara I didn’t have anything to eat, terpaksa keluar. Cari roti bakar, dan gw sempet bikin rambut mbak-nya berdiri ala Valderama karena gw memesan 2 tangkup roti bakar dengan margarine saja, tanpa isian lain. No, no Ma'am, saya bukan Duta Blue Band atau Simas atau Mother's Choice, tapi saya sedang ingin bikin sandwich sendiri.
Sampe rumah, bikin isiannya! Omelet isi sosis, dengan mayonnaise dan beberapa demblokan saus sambal. Dinner was served in 5 mins. Dan apalah arti sebuah malam minggu di-rumah-saja tanpa kopi dingin? Gw bikin setengah gelas [jangan terkejut, lagi detoksifikasi kafein] kopi krim dingin buat pendamping makan dan nonton.
Ternyata film kelar tidak lama waktunya Idol, jadi gw mulai menunaikan kewajiban gw (menulis blog) sembari menunggu Seacrest memulai acara. Bucky was voted off. At last!
Hmm… ternyata malam minggu yang di-rumah-saja tidak selamanya menyebalkan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment