Friday, February 02, 2007

long road to heaven


undefined

Gw balik lagi ke Mataram untuk Long Road to Heaven dan Mia kembali menanyakan pertanyaan sebelumnya, ‘Kenapa pengen nonton ini?’. Tidak seperti waktu mau nonton Pesan dari Surga, kali ini ada banyak jawaban. Pertama, ini film bikinan Kalyana Shira Film yang berarti ada Baygon alias jaminan mutu. Kedua, sutradaranya Enison Sinaro [siapapun dia, yang jelas namanya keren]. Ketiga, produsernya Teh Nia Dinata [hidup MFI!]. Keempat, Bali Bombing udah 5 taun kelewat dan udah layak diperingati lagi. Kelima, -yang paling penting- Mia belum juga bayar utang nomat Realita Cinta n Rock n Roll secara waktu nonton Pesan dari Surga dia gak jadi bayarin gw.

Kali ini Mataram lumayan rame, keliatan dari jumlah motor yang diparkir. Sebelum lampu dimatiin dan film dimulai, gw sempet itung ada 26 orang penonton. Cukup rame untuk ukuran Mataram, saat nomat sekalipun.

Film dibuka dengan terlalu manis oleh tampilan gambar-gambar indah Bali. Terlalu manis, secara bahkan for the never-been-to-Bali me, opening ini kelamaan dan bikin berkomentar ‘Iya deh, Bali emang bagus. Lanjutt….’ Alur cerita goes back and forth with tanpa urutan, tapi anehnya gak bikin pusing. One thing new of the movie was the use of double subtitle. Kalo karakter-karakternya ngomong pake Bahasa Indonesia, muncul subtitle Bahasa Inggris. And vice versa. Baru, dan menarik.

Secara keseluruhan karakter-karakter bisa dibawakan dengan alami oleh pemainnya. Padahal, tidak seperti film-film Kalyana Shira sebelumnya, Long Road to Heaven tidak dibanjiri artis-artis tenar dan cameo. Bule-bule bermain dengan wajar. Alex Komang bisa peranin sopir taxi yang bicara Bahasa Inggris dengan logat sopir taxi [heh?]. Surya Saputra, si maha-hadir dalam perfilman Indonesia, peranin Hambali dengan baik tapi tetep bikin gw eneg atas dasar sentiment pribadi [Pria macam apa yang menceraikan Dewi Sandra? He must be crazy]. Joshua Pandelaki is no longer Andien’s wife from the movie Arisan. Dan yang gw acungin jempol adalah kemampuan cast directornya memilih aktor-aktor yang memerankan para teroris. Gak cuma muka yang mirip, tingkah laku mereka bawa gw balik ke lima taun lalu. Terutama pemeran Amrozi, yang meskipun gak begitu mirip Duta of SO7, tapi tetap tampak menyebalkan.

Kata Teh Nia di Showbiz News, selain commemorating the 5th year of Bom Bali I, film ini bertujuan kasih liat ke penonton bagaimana the event has psychologically affected many people in different ways. Kita diajak ngeliat the bombing dari berbagai sudut pandang: the bules, the victims and their families, the Balineses, the anti-terrorism Moslem and of course the terrorists themselves. Kita bisa ngeliat gimana orang-orang asli Bali tidak menunjukkan kemarahan atau dendam dan malah berkata ‘Life will get better.’ Kita bisa ngeliat dua macam bule: yang memutuskan pulang setelah peristiwa ini, dan yang memutuskan untuk tetap di Bali. Kita bisa tau gimana ketakutan dua orang yang memutuskan [atau diputuskan] untuk [menurut mereka] mati syahid. Bahkan kita bisa ngeliat bahwa Imam Samudera juga manusia biasa, yang suka menjilat atasan dan bikin sebel anak buahnya. Kita bisa ngeliat the hesitation of Ali Imron, that’s brought him to regret and saved him from being sentenced to death. Kita bisa ngeliat nakalnya seorang Amrozi, yang menendang botol Coca Cola saat marah, melarang Imron pake sepatu buatan Amerika, tapi pake mahir menggunakan laptop dengan Windows sebagai operating systemnya.

Di akhir film gw cuma bisa bilang this is one of the best in these few years dan Kalyana Shira Film really rocks. Meskipun diilhami dari Bali Blast, film ini jelas jauh lebih bagus daripada Ekskul yang diilhami peristiwa penembakan di Columbine, film Bang Bang You’re Dead dan Elephant. Kalo sampe film ini mengalami naib yang sama dengan Berbagi Suami [gak masuk nominasi Film Terbaik FFI], gw makin yakin bahwa memang ada konspirasi untuk menjegal Kalyana Shira di negerinya sendiri

2 comments:

Anonymous said...

meskipun dibilang bagus,,,kok kyna ga tertarik yah.aplg liat surya saputra,,ilfeel euy uda ky sakti eks sheilaon7 aja.hahaha

Anonymous said...

heyhey, knapa tulisannya gak diikutin lomba blog review long road to heaven aja? info ada di detikhot.com atau www.longroadtoheaven.com. Baru dapet info katanya batas entry diperpanjang sampe 25 feb.