Saturday, February 17, 2007

ebony and ivory



Khasanah musik gw diperkaya oleh dua orang yang sangat berlawanan secara morfologis. Gwen Stefani datang dengan the album everybody’s expecting: Sweet Escape, sementara Simon Webbe yang tidak digagas para kritikus datang dengan Grace.

Gw merasa punya ikatan khusus dengan Gwen Stefani, secara kami sama-sama fashion icon di lingkungan masing-masing [uhuy!]. Gw respect ama Gwen sebagai salah satu artis autistic, yang berani tampil tidak wajar dan tidak sesuai mainstream. Setelah L.A.M.B yang menginspirasi banyak musisi mulai dari Fergie, Furtado bahkan Abang JT [tapi dikalahkan Kelly Clarkson di Grammy], gw bener-bener nungguin Sweet Escape dirilis [well, who doesn’t?]. Dan akhirnya di suatu pagi yang damai, Mbak-nya nongol di MTV, yodeling dengan sampling dari the Sound of Music, lengkap dengan gaya wind-up toys. My God, she’s back!

Secara keseluruhan, album ini seru! Apalagi dengan hadirnya beberapa artis dahsyat yang berkolaborasi seperti Akon, Pharrell, Keane's Tim Rice-Oxley bahkan the No Doubt band-mate Tony Kanal. Gak cuma itu, Gwen juga menghadirkan video-video yang gokil tapi tetap chic.

Tapi… ada beberapa yang aneh. Setelah Hollaback-nya dijiplak habis oleh Fergie, kok gw merasa ada kemiripan antara Wind It Up dan My Hump? Ada juga satu track, Now That You Got It, yang secara aneh merupakan perpaduan dari Ring the Alarm dan Get Me Bodied-nya Beyonce.

Well, pada akhirnya the album was still such a sweet escape from being overloaded at work, secara bisa bawa kita ke dunia lain with bushels of fun. Gw masih gak percaya, this is the voice of a 37-year-old mother of a baby named Kingston. Ajaibnya, gak ada orang kantor yang protes kalo gw puter album ini. Well, they might have also been mesmerized by the lady. Wind it up, people!

Album kedua, another British invasion to me. Album Simon Webbe, Grace, yang cukup mengejutkan gw secara kayaknya baru juga kemaren Mas-nya keluarin Sanctuary. Seperti album sebelumnya, album ini tetep soothing and raging-heart-calming [weleh!]. Vokal latar aneh seperti di track Lay Your Hands dan No Worries dulu ternyata masih ada di beberapa track, sisanya digantikan dengan vokal latar bergaya gospel. Mau tidak mau gw jadi lupa bahwa the guy is English and formerly a member of Blue.

Album dibuka dengan Comin’ Around Again yang fun. Gw juga suka dengan Go to Sleep, yang merupakan lagu ninabobo yang pahit, secara liriknya ‘Mommy’s gone away, but Daddy’s gonna stay.’ Yang mengejutkan, di track My Soul Pleads For You, dia meniru Sting di Englishman in New York. Agak maksa buat suara bariton-nya, tapi emosinya malah dapet. Nice try….. O-i-a, ada dua track yang musiknya gak nyambung banget ama track lain dan pantas dibuang, Angel dan Fool for You. Salah satu kritik emang bilang album ini gak jelas arahnya, karena mencampuradukkan R n B, folk atau gospel. But for me it’s such a nice mix between the three.

Cukup disayangkan bahwa di album ini tidak ada lagu of club-rocking potential. Tapi tetep, overall the album brings us to a zone of comfort. Simon gives you more than what you can expect from a model-turned-singer and an ex-boyband member. And anyway, this is the man whom my desktop computer was named after.

Speaking of naming my stuffs, gw belum putusin nama buat laptop gw. Hmm, daripada susah-susah mikir, ya sudahlah. GWEN saja.

No comments: