Monday, December 18, 2006

Di sebuah bilik pengakuan dosa

Di sebuah bilik pengakuan dosa:
Gw: Father, I have a confession to make. I admit that I have disgraced my cousin Abang Justin by calling his album not-so-special in my blog. Padahal setelah mendengarkannya berulang-ulang, I came to the realization that FutureSex/LoveSound is in fact damn great. Uncle Jacko get off your throne, Justin Timberlake is the real King of Pop. Musiknya oke, ganteng, berkulit putih tanpa perlu operasi plastik, perutnya six-packed, All Hail King Justin!!! [berdiri di atas kursi sambil mengacungkan tangan]

Romo: Oke! Cukup! Cukup! Pengakuan dosa kamu terdengar sangat gay. Tapi saya juga setuju bahwa Justin memang hebat. Saya juga sering memutarnya di pastoran…

Okay. One particular thing of the album is that it makes me feel sexy. Emang gak sampe kayak John Cage yang berlip-synch dengan lagu Barry White di depan kaca toilet unisex Fish and Cage Law Firm, tapi paling enggak gw jadi ngerasa seksi dan tambah pe-de waktu harus ngeMC di closing ceremony-nya pelatihan dokter keluarga.

Ternyata kerjaan gw di pelatihan ga cuma jadi moderator, slides-operator, English translator dan penari Tor-Tor, tapi gw juga harus ngeMC buat closing ceremony. Secara pejabat-pejabat Dinas Kesehatan juga bakal datang, gw lupain rencana buat dandan ala Indra Bekti dan memilih bermesra-mesra dengan jas item kesayangan [secara satu-satunya], kemeja putih baru, ama dasi abu-abu metalik. Inilah saat di mana SexyBack mulai melaksanakan tugasnya untuk terngiang-ngiang di kepala gw, menjadikan gw ngerasa jadi pria terseksi di antero jagad, dan para pemilik clubs harus sembunyiin mirror ball mereka biar gak gw tendangin.

It was the sexy feeling that brought me thru the night. Bahkan petunjuk dr Oho ‘siapin buat ngebanyol’ bisa gw laksanain dengan oke. Despite few technical problems yang bikin gw dan partner MC nyaris kepeleset dan mengambrukkan panggung, things were doing great. Ada dr. Santoso yang mungkin udah jadi banci tampil sejak hari dia keluar dari rahim. Ada kali sepuluh lagu oldies dia nyanyiin, lengkap dengan goyang penuh lambaian, putaran dan senyum kecentilan yang mau gak mau bikin gw bersyukur gw tidak lagi harus berurusan ama dia setelah lulus Anatomi bertahun-tahun lalu.
Ada juga anak-anak 2004 yang entah maunya apa, nampilin drama yang terdiri dari 10% dialog, sisanya: nari. Guys, in case you read this, sorry to say but I didn’t get any essence of your show. Ato kalo pun ada, sorry gw gak nangkep pesan apa-apa selain bahwa kalian merasa bangga jadi anak kedokteran yang malas belajar [kecuali belajar nari] dan rajin bermain.

Yeah, whatever. Sang MC keren selesai menunaikan tugasnya. Terima kasih kepada Bang Justin.

O-i-a, pengakuan dosa yang sama juga berlaku atas ketidaksenonohan gw menyebut album B-Day Beyonce rata-rata. Ternyata: kueren... Meskipun di lagu Irreplaceable selain jadi tough girl, Jeng B juga jadi tukang parkir: To the left! to the left! Everything you own in the box, to the left!



No comments: