Friday, June 23, 2006
on top of the world
This is my day! Satu hari yang jarang terjadi, dan belum tentu terulang kembali.
Hari ini gw harus sajikan presentasi pertama dari 3 yang harus gw sajikan. Seperti biasa, bangun pagi, sarapan dengan mi instant dan sosis [tinggal lep!], dilanjutkan mandi 7 kali dan berdandan layaknya hendak mengikuti babak semifinal Pemilihan Dimas Diajeng.
Hubungan dandan dan presentasi? Intim!
Pertama, berdandan tampan membantu menyusun kepercayaan diri. Meskipun dalam dunia per-MC-an atau per-karaoke-an atau per-ngeband-an Pe-De gw di atas batas normal, presentasi –meskipun cuma presentasi kecil- bisa bikin gw berkeringat dingin dan bolak-balik ke toilet.
Kedua, menghibur hadirin. Andaikata presentasi gw sukses, hadirin akan terhibur dan berkomentar, ‘Wah, cakep-cakep pinter juga nih!’ Kalaupun terjadi sebaliknya, setidaknya mereka telah disuguhi pemandangan indah dan akan berkomentar,’Bego dikit gakpapa, cakep ini..’
Demikianlah hipotesis dari Dr.Shak, PhD, ahli kepribadian dan self-motivator.
Berangkatlah gw dengan senyum model pasta gigi meskipun batin ketar-ketir.
Secara gw tau betapa terbatasnya kemampuan gw, waktu nunggu giliran presentasi gw manfaatin dengan menimba ilmu dari temen gw yang kecerdasannya bahkan mengalahkan para residen. Ember demi ember ilmu gw timba, dan tibalah giliran gw presentasi.
Meskipun jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, presentasi gw sajikan dengan nyaman dan bersahaja. Akhirnya, tibalah sesi pertanyaan. Lha kok ndilalah, pertanyaan dari temen-temen sama dengan ilmu yang diturunkan Master Wara kepada muridnya yang tampan ini. Pertanyaan demi pertanyaan gw babat dan gw iso, meskipun sempat terdengar bisikan Master Wara, ‘Ngawur! Tadi aku ajarinnya gak gitu..’ dari kursi belakang.
Tapi, performa yang baik dipadu dengan penampilan komersil membuat dokter senior terpesona dan bekomentar, ‘Ada yang mau nanya lagi? Mumpung jago ni dia, makanya saya dari tadi diem aja.’ Seumur hidup, seingat gw hanya beberapa kali presentasi akademis gw mendapat pujian, salah satunya saat ujian skripsi.
Presentasi selesai, time to exhale. Shoop shoop shoop shoo da doo…
Waktu mau minta tanda tangan si dokter senior, ternyata gw lupa bawa buku tanda tangan.
‘Dok, saya lupa bawa bukunya. Besok aja nyusul ya, Dok?’
‘Oh, gakpapa! Beres! Saya kasih 9 besok kamu!’
Senangnya, serasa terbang ke langit ketujuh bersama Monita yang menyanyikan Bagaikan Langit. Nilai 9 pertamaku selama 7 minggu di Bagian Ilmu Penyakit Dalam! Gw pulang dengan dagu terangkat dan gaya jalan Darius, presenter Piala Dunia yang tingginya mengalahkan tiang listrik. Tak lupa gw berikan sujud sembah kepada Master Wara sebagai ucapan terima kasih.
Sorenya gw harus jaga, pulang dan tepar di depan tivi yang menayangkan Maliq dan Essentials-nya di TVRI. Mungkin karena jarang dipuji, begitu dipuji sekali langsung drop. Gak kuat…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment