MINGGU BANYUAMS Pt2 Pt2
Yeah! Masih dari Banyumas, reporter Ishak yang tampan menawan siap memberikan laporan.
Okeh, selain petualangan di RS, jagoan perkasa kita Indishak Jones punya petualangan ekstra di Banyumas : main ke rumah sepupu! Seumur2 baru sekali gw ke sana, itu aja disetirin. Jadi berbekal petunjuk arah via telpon dan modal nekat, berangkatlah gw di suatu siang naik bus dari pengkolan RSU. Secara Ishak dandan tampan dengan kaos PSMUGM putih yang didesainnya sendiri + celana Bermuda jins item, jadilah dia pria terkeren di bis. Gimana gak, sesisi bus dipenuhi mbok-mbok abis jualan di pasar dan bapak-bapak berperut buncit yang tak henti2nya merokok. Untung perjalanan Cuma 40 menitan, kan ga enak kalo kelamaan jadi yang paling ganteng…
Sesampai di pertigaan Klampok, Banjarnegara, gw turun dan cari wartel buat nelepon istri sepupu gw. Minta dijemput, maksudnya. Ternyata dia baru mandi, ya weis gw sms sepupu gw, dan dia bales nelpon buat ngarahin jalan. Cuma, secara erorr dan masih mabok gara2 40 menit jadi yang paling ganteng, gw salah denger belok kiri jadi belok kanan. Jadilah gw berjalan sia-sia sekitar 1 km, sebelum akhirnya nanya orang dan ditunjukin rumahnya. Untunglah… Mbak Itut menyambut gw bersama 2 ekor anjingnya. Gw pun masuk dan maen ama Dimas dan Dida, dua anjing eh.. anaknya yang lucu2…
"Dida, yang rusakin tembakan siapa?", tanyaku
"Dida.", jawabnya sambil mengacungkan jari ke dada.
Jawaban yang sama gw dapet waktu nanyain mobil2an yang rusak, buku yang robek, dll. Eh, giliran ditanya siapa yang bikin perahu kertas, dia jawab "ibunya Dida." Wuu..
Ya wis, secara kecapekan gw udah ngeblas bobok jam 19.30. Bangun2 udah pagi trus gw dianter ke RS lagi buat menunaikan tugas demi masa depan.
O-i-a, presentasi gw sukses! Sukses dibantai kamsudnya… Tapi lumayan, gw sempet dipotret dr Basalamah, SpA pake Nokia 6600-nya gara2 keseringan ngeliatin tembok instead of the audience. Iseng amat ni dokter. O-I-a, dia canggih banget. Secara dia keturunan arab tulen, di rumah dia pake bahasa Arab, tapi di masyarakat dia bicara bahasa Jawa. Banyumas-an tentunya. Trus secara kuliahnya di UI, bahasa Inggrisnya jago dan bahasa Indonesianya Jakarta banget.
Pernah kejadian, waktu itu dia nelpon dr Syafiq, SpBO, sepupunya. Secara waktu itu lagi operasi dan dr Syafiq udah steril (gak punya anak dongs?), dia minta temen gw angkatin dan pegangin telponnya. Mulailah mereka ngerumpi dalam bahasa Arab. Temen gw, orang Sentolo asli yang gak pernah belajar bahasa Arab kecuali di pengajian, Cuma bisa bilang "Amin..amin…"
That’s it? No! Masih ada cerita gw di Banyumas. Go on to the next post.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment