Saturday, February 09, 2008

mencerdaskan kehidupan Penguin



Masi inget ga tulisan gw soal beda Karawang ama Jogja? Salah satunya, kalo pesen es teh di Karawang, by default penjualnya akan menyuguhkan segelas es teh Sisri, termasuk pemanis buatan dan esktrak teh yang tidak jelasnya. Para pencinta teh akan merasa terhina ada yang berani jualah teh kaya gini.

Sosro jadi Sisri. Boleh lah, untuk sebuah perusahaan putus asa yang ingin mendompleng ketenaran produk pemain utama. Yang lebih parah, ada perusahaan super putus asa yang mendompleng perusahaan putus asa. Beberapa waktu lalu, abis makan di Warung Bakso punyanya Cak Narto yang orang rektorat UGM ituh, gw dan Penguin terperanjat melihat sebuah spanduk yang terpasang di salah satu angkringan. 'Teh Sisir'. Kami berdua ngakak sampe motor megol-megol dan kami dipisuhi kendaraan lain yang lewat.

Dan entah dapat wangsit darimana si Penguin berceletuk 'Jangan-jangan besok ada yang baru lagi, Teh Sosor!'. Gw nyaut, 'Hooh. Logonya bibir.' [Perusahaan-perusahaan teh, kalo berani pake nama ini bayar royalti lho ama kami]

Uiii... Ternyata Penguin gw jago juga sekarang. Udah naik lepel dari GARING jadi LUMAYAN LUCU. Gak sia-sia dong gw jadi Pawangnya. Sang Pawang berhasil menunaikan tugas mencerdaskan kehidupan Penguin...

No comments: