Monday, June 27, 2005

may i be your coffee?


Mungkin banyak yang bertanya2, kenapa sih gw sering bgt mencantumkan adegan minum kopi di blog gw. Minum kopi instan + kremer +es batu tepatnya. Gak tau kenapa yang jelas coffee is one of the things that make my day. Hampir never a day without a cup of coffee. I even have two on my so-many-things-to-do days. Biasanya sih pagi2 gt, nyempetin minum di kantin Sardjito. Maklum, efek utama mandi buat gw adalah mempertampan, tapi gak menyadarkan gw dari kantuk. Trus gelas keduanya bisa di rumah, di tempat aa' Burjo, angkringan Mas Kuat, ato yang lebih elite dikit di coffee shop ama temen2.
Tapi lately, atas nama fear-of-addiction dan untuk menghindari efek kronisnya, kuota kopi gw kurangin. Kadang malah berusaha puasa kopi.
Pertanyaannya, kenapa gw (dan jutaan orang all over the world) bisa demen bgt ama kopi? Padahal sampe lulus SMU jarang banget gw minum kopi. Bisa dibilang anti, malah (jijik gw ama ampasnya). Tapi secara waktu kuliah gw harus menghadapi 20 cm tumpukan HSC yang harus dibaca dan banyak tugas untuk diketik, kopi hadir menyelamatkan hariku!
Okeh…konon kopi berasal mula dari Ethiopia, di mana sebuah legenda menceritakan seorang gembala kambing named Kaldi sedang menggembalakan kambing2nya. (Iya lah, masa gembala kambing baca berita di TVRI?). Trus, suatu pagi he found the goats dancing with abandoned glee (sumpah, gw ga bisa bayangin), di deket a shiny, dark-leafed shrub with red berries. Secara pengen tahu, dia pun makan the berries and soon he was dancing too. (soundtrack -- musik gurun pasir).
Trus, lewatlah seorang imam dari biara yang ceritanya lagi jalan2 buat ngilangin kantuk waktu berdoa. Dia pun terbengong2 ngeliatin Kaldi and the goats. Trus si imam mengolah dan meramu these red berries into drinks, yang ternyata ampuh mencegah kantuk seisi biara. Dan menyebarlah kopi dari biara ke biara di Ethiopia, sampai di seluruh dunia. Orang2 Eropa sempet tertarik menanam kopi, yang sayangnya gak bisa tumbuh pada suhu dingin Eropa, Trus mereka coba menanamnya di Asia dan jadilah tanah air kita dijajah Belanda for over 3.5 centuries. Dan today, over 450 millions cups of coffee (!) are consumed in the USA every day.
Kandungan caffeine (1,3,7-trimethylxanthine/ C8H10N4O2) dalam kopilah yang menyebabkan keajaiban dunia ini begitu dicintai. Kafein bekerja dengan cara berikatan dengan reseptor adenosin di otak, sehingga adenosin ga bisa jalanin fungsinya memperlambat impuls syaraf dan menyebabkan kantuk.
Kafein juga meningkatkan kadar dopamine dalam otak, sehingga kita merasa bahagia-sejahtera dan tambah ‘mood’. Dopamin ini juga yang bikin kopi bersifat adiktif.


Dan u kno, sebenernya kita bisa jadi ‘kopi-kopi berjalan’ yang siap sedia membawa keceriaan dan stop others from being bete, bikin orang2 ngaddict ama kita dan bahkan kita bisa kasih impact ampe ujung bumi. Banyak kok yang bisa kita lakuin: sedian kuping buat dengerin orang, rajin2 kulakan jokes, be sincere and true, gak pura2, kasih pulsa buat para fakir miskal, kasih utangan buat temen2 yang perlu (awas, jauhi Herlambang), masih banyak lagee.
Tapi, gimana bisa bikin orang hepi kalo kita sendiri gak hepi? Yak..kopi lah salah satu jalan keluar to keep us happy. (Ye…ujung2nya promosiin minum kopi dah)
Oke..may I be your coffee, please?

2 comments:

Anonymous said...

Hehehe...nice! Eh mas, "secara" tu kan bahasa gaul yang lagi ngetren (di antara anak gaul tentu saja)...artinya apa sih? Thank's yo...be a good doctor, okeh?!

[Ayo tebak, who am I?]

Anonymous said...

kapan pegi ke klaten?-tipron