Saturday, July 15, 2006

5 kinds of people you’ll meet in a hospital


Salah satu buku paling inspiratif yang pernah gw baca adalah Mitch Albom’s Five People You’ll Meet in Heaven [dan disetujui oleh beberapa rekan gw].
Secara masih bertahun-tahun lagi sampai gw masuk surga, gw baru bisa ceritain apa yang gw liat sekarang: 5 Macam Orang yang Bisa Anda Temui di Rumah Sakit
.


1. Si sakit. Jelas. Rumah Sakit tanpa orang sakit layaknya mie ayam tanpa ayam. Pasar Kembang tanpa kembang. Atau film biru tanpa adegan seksual. Karena hal-hal tadi bersifat hakiki. Kelompok yang pertama ini punya tujuan yang jelas untuk berada di Rumah Sakit: melepaskan diri dari sakit. Tujuan lain yang masuk akal adalah mencari jodoh atau menantu ganteng yang viable-eligible-responsible-lovable-dan edible[?]. [Ya Tuhan, jauhkan aku dari orang-orang dengan tujuan kedua] Secara fisik, kelompok ini bisa tampak putih, kuning, merah hingga hitam. Apapun warnanya, mereka tampak sakit. Untuk mendramatisir dan tampak lebih sakit, kadang mereka tampil dengan rambut acak-acakan, bau badan akibat jarang mandi dan baju seadanya. Gw belum pernah dan berharap tidak akan pernah harus dirawat di rumah sakit, secara gw ga yakin bersedia tampil berantakan.

2. Penunggu si sakit. Seringnya mereka malah tampil lebih kacau dari si sakit sendiri. Mandi jarang, makan gak jelas, tidur seringnya di lantai, hingga gak jarang mereka ikutan sakit. Beruntung ada dua hal yang bisa bikin mereka merasa lebih baik. Pertama, koas yang tampan memesona dan menyejukkan hati [seperti yeah, you-know-who]. Kedua, is the fact bahwa apa yang mereka lakukan menunjukkan besarnya cinta mereka pada si pasien. [kecuali kalo terpaksa, ato memang dibayar untuk itu], means mereka masih punya seseorang untuk dicintai. And that matters. Gw pernah mencoba untuk menjadi anggota kelompok ini di RS Bethesda, dan hanya bertahan beberapa jam. Bosan. Mending menyeberang ke Galeria.

3. Wisatawan rumah sakit. Selain wisata gempa, ada juga kelompok orang yang menetapkan rumah sakit sebagai tujuan wisata mereka. Sebagian datang untuk bernostalgia, temu kangen atau bahkan sekedar rumpi. Jenis ini biasanya menghabiskan lebih banyak waktu untuk bergosip tidak jelas daripada menengok si sakit. Lebih parah lagi, sebagian datang memang untuk bersenang-senang. Gw pernah liat mereka menggelar tikar dan berbagi makanan layaknya piknik di kamar pasien, di koridor, dan yang lebih mengenaskan: di depan lift. Jujur saja gw pernah menjadi bagian dari kelompok ketiga, meskipun ga sampai memindahkan taman wisata Kaliurang ke kamar pasien.

4. Kalau Anda berpikir kelompok ketiga sangat menyedihkan, tunggu sampai anda melihat kelompok keempat: mereka yang mengambil untung di tengah kesusahan orang lain. Kelompok inilah yang patut disalahkan untuk laporan-laporan kehilangan henpon, dompet, celana atau apa saja. Secara gw percaya bahwa you reap what you sow, gw gak pernah menjadi bagian dari kelompok ini. Karma rules.

5. Kelompok terakhir adalah kelompok tempat gw bergabung selama hampir 2 tahun ini: dokter muda, dokter ahli muda, dan mahasiswa profesi lainnya. Kelompok ini bisa dijabarkan menjadi banyak jenis lagi. Misalnya mereka yang menganggap pasien semata-mata sebagai objek atau sumber ilmu. Atau yang sekedar unjuk muka untuk bisa dianggap menyelesaikan kepaniteraan. Atau yang datang untuk jor-joran adu dandanan. Atau ke rumah sakit hanya untuk ngrokok gak jelas di Griya Gizi. Atau….. yang hadir untuk mewarnai rumah sakit dengan menghadirkan pemandangan indah dan kedamaian [contohnya the you-know-who].

Well, I’ve been in 3 out of 5 kinds of people, termasuk kelompok manakah Anda?

No comments: