Thursday, February 09, 2006
Friend or foe
Huh! Dia bikin hidup gw menderita! Dilemma nih…
Beberapa minggu lalu, gara-gara ketemu temen gw dua kali sehari, gw baru bisa tidur jam setengah empat pagi. Itu pun dalam keadaan frustrasi setelah berbagai jurus seperti susu putih hangat, komik, olahraga kecil sampai memanjatkan doa Tuhan-aku-mau-tidur [yang sering gw lewatkan] tidak mempan. Besoknya gw ke RS dengan gaya jalan habis-nenggak-setengah-botol-Jack-Daniels, meskipun kantung mata malah bikin efek gothic [apa abis berantem ya?].
Akhirnya gw putusin buat gak kontak dia beberapa hari. Eh, entah kenapa kepikiran mulu. Pengennya ketemuan. Ide-ide cuma ngendon di otak tanpa terceprot keluar. Badan rasanya lemah tak berdaya juang. Ya udah, gw putuskan menemuinya lagi di Tupperware gw, bersama balok-balok es batu. Kopiiii!!! Are you friend or foe?
Sejak itu hanya beberapa no-coffee-days yang gw jalanin. Hari lainnya, gw pasrah srah… Dan kadang segelas sehari gak cukup untuk keep me awake and productive.
Well, being away di Gamping selama 6 minggu ternyata bawa berkah. Gw temuin rahasia baru supaya gw gak perlu kebanyakan minum kopi, and I call this slow-release-caffeine. Yaitu dengan bikin satu dosis kopi di pagi hari, minum beberapa isepan dan simpen di kulkas. Siangnya, minum bila perlu. Malamnya, habiskan kopi yang tersisa supaya tetap aktif dan perkasa semalaman. Resep ini terbukti manjur pada gw. Buktinya post ini gw tulis jam 3 pagi dan gw sama sekali belum ngantuk. Hmm… Worth-trying, people!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment