Saturday, August 04, 2007

buat yang kirim saya mesej di Frenster

Ini post buat sesorang yang kemaren kirim mesej ke Frenster gw, menanyakan apa aja yang gw [ato kami] lakukan tiap malem. Aneh juga, secara dia pengunjung tetap blog gw [uhui], and she knows I reviewed many movie. Jadi, it is quite questionable that she still questioned me that question.

Kami emang lumayan banyak ke bioskop. Secara, kami suka nonton film. Secara, kami baru punya waktu keluar di malem hari, dan gak banyak pilihan tempat untuk dikunjungi. Mau clubbing, mahal dan besoknya musti kerja gitu loh. Secara, kami suka menghujat dan menertawakan film-film Indonesia yang tidak bermutu. Secara, kami sama-sama suka Shanty [wakakak]. Dan yang terakhir: Secara, bioskop itu gelap. [Dudududuuu....]. Paska 9 Juli aja udah 3 film yang kami tonton [ya oloh... kurang kerjaan banget gw]. Ini dia reviewnya.


Kam Sat Sat

Sebenernya gak begitu niat nonton film ini, apalagi besoknya mo nonton Tukang Gerabah Berbulu [Hairy Potter], jadi musti pilih salah satu biar irit. Tapi ternyata Tingti dan Tangta kirim sms yang menyatakan bahwa kami gak perlu bayar tiket buat Heri Poter, secara mo dibayar pake gaji nyanyi di nikahan Ronggo-Retha. Yipiii! Bisa nonton yang ini dong. Kami datang tanpa ekspektasi apa-apa secara ketoke filme ra berbobot. Nothing to lose lah, kecuali 12.500 buat tiket. Kami nonton cuma berenam seteater. Serius.

Sebenernya inti ceritanya ringan banget. Indah, siswi SMA di daerah Pelabuhan Ratu, penggemar berat Dewa yang punya satu impian: ketemu idolanya. Sampe-sampe dia kirim banyak kupon undian ketemu dan tur bareng Dewa. Namanya juga film Indonesia, lakone kalah dhisik, menang keri. Indah gak menang undian. Dan bla bla bla, akhirnya Indah berhasil dapetin kupon dari Elis, cewek sekampungnya. Impian terwujud? Gak juga. Abah Daim, kakek Indah, ngelarang dia ke Jakarta secara ibu Indah pergi mengadu nasib ke Jakarta dan tak pulang jua. Abah juga ngelarang Indah pergi dengan alasan Indah cuma mengejar mimpi. Bagus.... setelah Mengejar Matahari, Mengejar Mas-Mas, sekarang ada Mengejar Mimpi. Singkat cerita, Indah kabur ke Jakarta dan harus menghadapi kenyataan bahwa ibukota lebih kejam dari ibu tiri [hasyah...]. Kuponnya dicolong tukang angkot. Digerebeg FPI gara-gara megang majalah bermerek Kelinci [garing...]. Dikasih tumpangan oleh Jakmania gara-gara pake tank top orange. Dilarang masuk oleh duo satpam yang potongannya lebih mirip tukang cuci piring. Dan setelah sekian banyak aral melintang terlalui [halah], Indah cuma selangkah lagi untuk ketemu idolanya. Endingnya? Gw kasih spoiler aja, secara filmnya udah gak diputer di bioskop mana-mana: Indah berhasil ketemu Dewa dengan cara yang tidak lazim.

Secara fisik, Nirina berhasil memake down dirinya menjadi gadis desa dari Kecamatan Bayah. Kulit hitam, rambut dicat murahan, jaket jins dengan emblem Dewa, dan Converse All Star buluk yang entah bajakan atau asli. Sayangnya, aktingnya sama persis dengan film-film lainnya. Logat Sundanya juga gak kerasa. Masih terlalu kota. Junior Liem apalagi. Aktingnya malah gak sekocak di Extravaganza ABG. Tapi memerankan objek penderita sepanjang film dengan tampang yang mengundang simpati menjadikan dia Ringgo Agus Rahman Versi Baru yang lebih enak dipandang. Didi Petet, Sunda abis! Meksipun aktingnya bikin kita serasa nonton iklan Yamaha selama 2 jam, tapi cuma dia yang bisa dianggap ngangkat. Ringgo [versi asli, yang tidak enak dipandang] muncul bareng Dennis Adiswara sebagai duet Satpam yang gak penting (Jomblo Reunited!). Fanny Fadhila banting setir dari Abang Ojek di Bajaj Bajuri, jadi supir angkot bernama Franky. Pak Ogah nongol sebentar, bukan sebagai tukang palak tapi sebaliknya, jadi korban jambret.

Kam Sat Sat [demikian kami menyebutnya] punya cerita yang sederhana, gak mengada-ada, dan gak dibuat-buat biar keliatan cerdas kayak film-film Indonesia lain. Kamulah Satu-Satunya beneran cuma buat lucu-lucuan aja, meskipun sebenernya jatuhnya ya gak lucu-lucu amat. Asli, film ini cuma angin lalu. Abis nonton ya udah, gak ada kesan. Bukan cara yang bagus untuk menghabiskan 12.500, tapi ya gak menjengkelkan juga. Gambarnya biasa aja, meskipun beberapa konon diambil pake helikopter. Musiknya? Ya, Dewa gitu loh. Menurut gw emang gak ada band lain [hari ini] yang pantes dibikin film kayak gini. Tapi bukan lagu-lagu terbaik Dewa yang dipake di film ini. Remix Dewi-Dewi juga gak berhasil kasih penyegaran. Tapi mendingan lah, daripada Nirina nyanyiin soundtrack filmnya sendiri. Ya sudah, kami kelar nonton fim, puter-puter bentar, pulang.



Harry Potter and the Order of Phoenix
Ah, gw males ngereview film ini. Gw emang gak pernah sekalipun baca bukunya, tapi gw nonton semua filmnya dan menurut gw HPatOoP adalah yang paling gak seru. Makanya, gw tinggal bobok aja sementara Tingti dan Tangta, juga Penguin asyik nonton. Adegan yang seru banget cuma pas si kembar Weasley bikin Umbridge kelabakan pake kembang api. Selebihnya? So-so. Gak bikin gw antusias dan buru-buru minjem buku ke-6 ato download buku ke-7nya. Untung nontonnya dibayarin. Titik.



Selamanya.
Gak ada alasan khusus buat nonton film ini selain karena kami gak ada kerjaan di hari Senin. Sempet baca reviewnya di Bintang yang dibawa si Ratu Gosip, kayaknya lumayan. Ada Masayu yang main sebagai stripper. ’Pokoknya gw main beda ama kalo di sinetron’, gitu katanya. Yah, bolehlah jadi alasan nonton film ini.

Begitu film dimulai gw langsung teriak demi melihat nama Raam Punjabi sebagai produser. Baru beberapa detik gw teriak lagi. Penguin nanya, ’Kenapa? Tikus lewat?’. ’Bukan. Scriptwriternya Sekar Ayu Asmara...’. Penata musiknya Joseph S Djafar, yang lebih sering bikin gw ngantuk daripada terpesona.

Sudahlah kita mulai saja ceritanya. Bara, seorang mantan junkie ketemu lagi ama Aristha, mantan kekasihnya yang masih junkie setelah dua tahun berpisah. Nasib mereka beda. Bara udah gak lagi make, dan udah punya tunangan. Sementara, Aristha makin awut-awutan. Masih make, bolak-balik ketangkep polisi, juga ngejual badannya buat bayar utang dan dapetin obat. Trus? Klise. Mereka ketemu, balik lagi. Bara bantuin Aristha lepas obat, sambil bolak-balik datang sebagai pahlawan nyelametin nyawa Aristha yang mau bunuh diri. Dan [seperti sinetron generik] ceritanya makin mbulet. Tunangan Bara nyamperin Aristha, dan menyanyikan ’the boy is mine’, dan di hari yang sama nyokap Aristha ketabrak mobil dan mati. Ujung-ujungnya Aristha kena kanker paru sekaligus endokarditis [yang bikin gw ngakak karena mengingatkan gw ama film lain, selain secara medis juga konyol], dan [as it has always been di sinetron] akhirnya mati di pelukan Bara.

Ceritanya mungkin mirip ama Detik Terakhir. Bedanya, kalau di Detik Terakhir ada beberapa hal yang bisa dipuji [misalnya Lia, Sausan dan Mike], menonton Selamanya serasa menonton FTV tanpa iklan. Eits, sebentar. FTV sih masih mending, ada beberapa FTV yang [katanya] keren, misalnya si Ujang. Nonton Selamanya mungkin bagaikan nonton sinetron 2 jam tanpa iklan. Ceritanya sinetron. Akting pemainnya sinetron. Endingnya sinetron. Lengkap sudah penderitaan gw.

Kalau dulu Julie Estelle main sebagai pemanggil Kuntilanak, di Selamanya dia main jadi Kuntilanaknya. Kurus, pucat, lingkar mata menggantung, rambut awul-awul, dan suka teriak-teriak. Benar-benar lebih mirip Kuntilanak daripada pacar Moreno Suprapto. Oke, mungkin aktingnya udah naik tingkat daripada di Alexandria. Tapi gara-gara skripnya, gw jadi eneg. Dimas Seto, yang pernah gw puji-puji di Pesan Dari Surga, menunjukkan bahwa kodrat aslinya memang sebagai artis sinetron. Aktingnya gak jauh beda ama di sinetron ABG 4 tahun lalu. Masayu? Sebagai perek yang suka cosplay, kesan seksinya dapet. Dia tampil lebih terbuka daripada Luna Maya dalam Jakarta Undercover, makanya dia bilang ’pokoknya beda ama di sinetron’. Jelas Mbak, secara maen Intan, Wulan, atau Wawan dengan dada setengah tampak bakal bikin Mbak-nya dipenjara. Tapi selain adegan-adegan sebagai perek, aktingnya masih sinetron banget. Cast lain juga biasa banget, terutama tunangan Bara yang bikin gw ngekek dan nyeletuk, ’jelek banget aktingnya.’ Yang lumayan paling salah satu Preman 9 Naga, yang jadi pemasok obat Aristha.

Secara keseluruhan, Selamanya adalah film Indonesia terburuk tahun ini yang gw tonton di bioskop. Bahkan ngalahin Coklat Stroberi atau Maaf Saya Menyesal Menonton Film Anda eh Maaf Saya Mentekdungi Istri Anda. Yang gw heran, kok Mas Ferry masih puji-puji film ini. Ada apa gerangan ya?

Oke, buat yang kemarin kirimin saya mesej. Masih penasaran? Mau coba hobi kami yang lebih dewasa ini?

13 comments:

Anonymous said...

aku mo komplain ni...
sapa yang bilang "Secara, kami sama-sama suka Shanty [wakakak]"
hello...yang suka tuh sapa ya???
ini namanya fitnah fatimah bikin gerah...
ya.. aktingnya di film nya yang terakhir aku tonton sih emang bagus (photograph)..tp kan g berarti aku suka...dasar sukanya nuduh...

-mickey-

Anonymous said...

Admiring the time and energy you put into your site and detailed information you provide.
It's nice to come across a blog every once in a while that isn't
the same outdated rehashed information. Fantastic read!
I've saved your site and I'm adding your RSS feeds to my Google account.
Feel free to surf my page : web hosting delhi

Anonymous said...

I relish, cause I found just what I was having a look for.
You have ended my four day long hunt! God Bless you man.
Have a nice day. Bye
My website :: london escort

Anonymous said...

Actually when someone doesn't know afterward its up to other users that they will help, so here it takes place.

my page: BMW Z4 Windscreen

Anonymous said...

Heya i am for the first time here. I found this board and I
find It truly helpful & it helped me out much.
I'm hoping to give something back and aid others such as you helped me.

Here is my site - Homes in Turkey

Anonymous said...

What's up to every one, the contents present at this web page are really awesome for people knowledge, well, keep up the nice work fellows.

my website: Click To Enter Site

Anonymous said...

Hiya very cool web site!! Guy .. Beautiful .. Amazing .
. I will bookmark your blog and take the feeds additionally?
I am glad to seek out a lot of helpful information right
here in the publish, we need develop extra techniques on this regard, thank you for sharing.
. . . . .

my weblog: Botox Services Manchester

Anonymous said...

Hi, i think that i saw you visited my web site thus i came
to “return the favor”.I'm attempting to find things to improve my web site!I suppose its ok to use a few of your ideas!!

Also visit my web site - Consultant Appointments Manchester

Anonymous said...

Hi there! This is my first visit to your blog!
We are a collection of volunteers and starting a new project
in a community in the same niche. Your blog provided us valuable information to work on.

You have done a outstanding job!

Feel free to surf to my blog - Arabic Books

Anonymous said...

Great web site you have got here.. It's difficult to find good quality writing like yours nowadays. I truly appreciate individuals like you! Take care!!

my web-site: Arabic Books

Anonymous said...

This paragraph is truly a pleasant one it helps new internet users, who are wishing in
favor of blogging.

Also visit my blog; sexygirlchat.Net

Anonymous said...

Hello there, I discovered your site via Google even as looking for a similar
topic, your website came up, it appears to be like great.
I've bookmarked it in my google bookmarks.
Hi there, just became alert to your weblog thru Google, and located that it is truly informative. I'm going to
be careful for brussels. I will appreciate when you proceed
this in future. Numerous other folks will probably be benefited out of your writing.

Cheers!

my web page http://Www.wildpartygirls.org

Anonymous said...

Woah! I'm really digging the template/theme of this site. It's
simple, yet effective. A lot of times it's very hard to get that "perfect balance" between usability and visual appearance. I must say that you've done a great job with this.
Additionally, the blog loads super fast for me on Internet explorer.
Exceptional Blog!

Feel free to visit my weblog :: hidden cam porn videos