Thursday, May 03, 2007

i think i'm getting used to

Hari ketiga diawali mandi dan keramas dengan Rejoice Rich. Thank God gw batal bawa hair dryer, secara di kamar mandi ada shaving and hair drying outlet. Jadi, rambut tetep owyeah. Sarapan di lantai 1, dengan menu yang bikin bingung saking banyaknya pilihan. Gw tetep setia dengan bacon, telor, kentang, beberapa daging-dagingan, cakes dan longan cocktail sebagai dessert. Indonesia banget sarapan gw.

Kami berangkat ke FKnya NUS buat ikutan kuliah Family Medicine di level Undergraduate. Kampusnya seru! Suasananya ngedukung banget buat belajar. Tapi ngomong-ngomong soal ukuran dan hijau-hijauan, UGM masih lebih mencengangkan.

Selama kuliah gw duduk di sebelah mahasiswa tahun ketiga, namanya Chang Mi or something like that. He looked like med student, pake kacamata, gayanya culun, rambut jabrik.
‘So are you all family doctors?’, dia nanya.
‘Yeah. [malas menjelaskan bahwa kedatangan kami adalah untuk meninjau pendidikan FM di Singapore for later implementation di Indonesia]. I actually just graduated last year on November.’
’Ya, you look the youngest.’
‘I know. I’m 23.’
‘I’m 23 too!’
‘Ouch.’ [jadi gak enak, secara usia sama tapi nasib beda. Gw dokter, dia masih anak kuliahan gitu loh].
‘So, what you do since?’
“I work in a private clinic.’
‘Is your Dad a doctor?’
‘No. Why so?’
‘In Singapore after graduated we have to be in housemanship for a year, then work for the government for 3 years, then we can work in private clinics or hospitals.’

Ouch, dari percakapan ini bisa disimpulkan bahwa punya bokap dokter ngaruh juga di sini. Singapura ternyata memang tidak sempurna.

Break antar kuliah kami manfaatin buat belanja-belanja di Kopma NUS. Yang lain beli buku, gw beli cemilan. Haw flakes, favorit gw zaman SD, ama party nuts alias kacang amburadul campur-campur.

Abis break, masuk kuliah lagi. Gw perhatiin, enak bener mahasiswa di Singapore. Pakaiannya kasual banget. Gw liat pada pake, kaos, tank tops, rok pendek bahkan celana pendek. Hmm, coba di kampus gw juga kayak gitu. Jangankan celana pendek, jins aja gak boleh....

Kuliah kelar jam 12.00. Waktunya sholat Jumat! Secara ga ada kerjaan, peserta yang gak Jumatan nekat jalan-jalan. Gw gak mau ketinggalan tentunja. Naiklah kami ke bus kota, ke stasiun MRT Outram Park. Sebenernya bisa aja kalo mau oportunis, naik shuttle bus NUS tanpa bayar. Tapi kami kan jujur dan berbudaya, mendingan bayar 90 sen. Ternyata sodara-sodara, dari NUS ke Orchard tidak sedekat yang kami kira. Setelah berkutat dengan MRT selama setengah jam, we decided to alight at Raffless instead of Orchard. Then? Poto-poto dongs....




Secara kami udah harus nyampe NUS lagi 14.30, jam 2an kami balik ke stasiun lagi. Tetep aja telat seperempat jam hehe. Tapi gak papa, tetep semangat ikutan acara ampe jam 6. Trus ngapain? Pulang! Buru-buru mandi dan siap-siap buat jalan ke Orchard Road.

Satu hal yang gw sebel dari jalan-jalan ama bapak-bapak: gak jelas juntrungannya. Pertama, kami baru berangkat jam 8 lewat, padahal sebenernya gw udah siap dari jam 7an. Kedua, kami jalan tanpa arah. Kami kelilingin Takashimaya dan Mandarin Gallery sebelum akhirnya temuin Food Chain, food court aneka pilihan buat makan. Secara udah jauh-jauh ke Singapore, rugi kalo gak makan yang aneh-aneh. Pilihan gw jatuh pada minced pork noodle, yang sebenernya gak aneh-aneh banget. Dan yang gw dapet dengan 4 dolar adalah mie porsi supergede, dengan taburan daging babi cincang, jerohan babi, bakso ikan dan daun bawang. Mengingat toppingnya yang melimpah, juga porsinya yang supergede sampe gw ga sanggup abisin, it was considered a fair trade. Minumnya? Lagi-lagi, iced mocha dari Nestle, for 1,5 dollar. Gw sempet kelilingin mall and going home empty-handed secara mahal-mahal dan di Indonesia juga ada.

Nyampe hotel, berinternet di sebelah hotel. Bayarnya? Empat dolar sejam. Enam kali lebih mahal daripada warnet di Jogja, tapi cepet banget. Belum di-klik juga udah keluar gambarnya. Ngenet cuma setengah jam, trus balik kamar, bobok.

That’s it for day 3.

Verdict: kok gw ngerasa getting used to live here? Waduh….

2 comments:

Anonymous said...

dr. Ishak....
melihat blogmu aku jadi ingat kala kita senasib dan sepenanggungan di Family Medicine FK UGM.....
Semoga dirimu menikmati pekerjaan yang sekarang.
Salam dari sahabatmu di Singapura

Prabata

Habibi said...

Nice blog.

Visit ittelkom-sby.ac.id