Thursday, March 08, 2007

they're literally loco


Band yang ini emang pinter pilih nama, secara buat gw only one word exactly describes the band: Loco a.k.a Guokil, jo….

Saint Loco termasuk salah satu pelakon industri musik Indonesia [mampus, bahasa gw…] yang beruntung bisa mengambil hati gw pada pendengaran pertama. Not even Agnes Monica made it [lha iya lah, pertama kali dia nyanyi ama Eza Yayang].

The first single I heard was Microphone Anthem, that made me rush to Studio One for mp3s of the whole album. Lagu ini sempat dicela oleh Kungpow Chicken karena dianggap ngejiplak lirik Be Myself, Be Microphone-nya Run DMC, tapi disanggah dengan alasan mereka udah urus ijin ke record company-nya dan the song was eventually attributed to the deceased oh Jam Master Jay of Run DMC. Speaking of the first album, it rocks! Kecuali kenyataan bahwa salah satu track yang konon sempet merajalela di radio-radio Bandung, Hip Rock, diambil Richard Buntario for his bad movie, Bad Wolves.

Saint Loco mengambil format Linkin Park: 2 gitar, 1 bas, 1 drum, 1 DJ, 1 MC dan 1 vokalis, and is much influenced by the band, tapi tidak terdengar terlalu Linkin-Park-wannabe seperti band ecek-ecek bernama Rebek beberapa tahun lalu. Ga bisa disangkal bahwa salah satu elemen yang bikin live performance mereka ngangkat adalah Joe the vocalist, yang suara jernihnya bisa berubah menjadi sangat metal di bagian-bagian lagu tertentu.

Album kedua, Vision for Transition dirilis dengan single Kedamaian that featured the easy-to-recognize-voice of Astrid. Single ini segera nyantol di kuping. Sayangnya kemudah-nyantolan ini tidak terdapat di banyak track. None is as radio-friendly as Kedamaian. However, Kudos for their efforts exploring the music. Banyak bebunyian string. Intro Nu Life sounds like Bali Lounge. Bahkan ada satu lagu, Transition, yang instrumen doang.

Saint Loco dan Kungpow Chicken pernah bikin gw berharap bisa kerja di Bandung, biar bisa sering nonton live show mereka. Tapi, giliran Saint Loco manggung di Jogja jadi bintang tamu Djarum Super Rock Competition, gw ga nonton. Alasan pertama, mereka manggung hari Selasa yang artinya gw harus kerja. Kedua, ini acara bikinan Om Log Zhelebour. So last decade, gitu lho. Ketiga, band paling najis Indonesia sepanjang segala abad, R*dj*, jadi bintang tamu juga. Jangan sampe gw niat nonton Saint Loco, malah dikira ngefans ama Samidjan Kasela dan Mulyadi. Amit-amit dedemit vomit.

No comments: