Monday, November 06, 2006

Hal-hal yang harus dikerjakan begitu nyampe Jogja


Hal-hal yang harus dikerjakan begitu nyampe Jogja:

1. Ke tempat Mas Iyan, pahlawan sejuta umat dalam urusan rambut dan wajah, untuk memperhalus rambut gw yang udah mulai seperti Indiana Jones, bertualang ke mana-mana meskipun dikeramas tiap hari bahkan dengan conditioner. Ini sudah dilakukan beberapa jam begitu nyampe Jogja.

2. Temu kangen [aih aih, bahasa gw….] ama mereka yang mengangeniku dan dikangeniku. Sudah dilakukan beberapa jam setelah nyampe Jogja.

3. Makan Nasi Padang dengan banyak sayur, secara selama 18 hari di Karawang cuma 4 kali gw makan Nasi Padang padahal menurut gw Nasi Padang baik untuk lidah, dan kesehatan meskipun menimpangkan neraca keuangan. Sudah dilakukan beberapa jam setelah nyampe Jogja.

4. Bersih-bersih rumah, secara rumah gw emang dust-prone dan adek gw tanpa perasaan meninggalkan rumah tak terurus selama hampir tiga minggu. Terpaksa gw menyingsingkan lengan baju dan membersihkan semuanya dari ruang tamu, ruang tengah, kamar gw, dapur dan kamar mandi, kecuali kamar adek gw, sebagai pelajaran baginya karena secara tidak langsung memperkerjakan saudara kandungnya sendiri sebagai Pekerja Rumah Tangga.

5. Mencuci baju! Gw yang murah hati ini merasa iba terhadap si ibu binatu kalo harus mencucikan sekoper baju kotor gw. Jadi gw putuskan buat mencuci separuhnya sendiri, dan gw bagi dalam 3 tahap. Sebagai appetizer, gw cuci belasan kancut dan kaos kaki. Ini sudah dilakukan beberapa jam setelah nyampe Jogja. Berikutnya, menu utama adalah beberapa kemeja dan kaos. ini sudah dilakukan sehari setelah nyampe Jogja. Dan sebagai dessert, ada dua jas dokter yang menunggu untuk dicuci. Ini belum dilakukan.

6. Minta bantuan Si Dul a.k.a Dulcolax the Sembelit-Reliever. Gw sinyalir ada beberapa penyebab susahnya gw poop. Pertama, siang sebelum balik Jogja gw makan Sensasi Delight Ber-4 di Pizza Hut, padahal kami cuma bertiga dan baru aja sarapan. Secara gw satu-satunya pria, mereka memaksa gw menyapu bersih sisa pizza dan garlic bread. Juga Nasi Sapi Jamur yang memang gw pilih dan menurut mereka lebih seperti bubur bakcang daripada risotto. You ruthless ladies, gw jadi harus menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus… Sampe malam perut gw masih terasa penuh bagaikan sapi glonggongan. Penyebab kedua adalah duduk selama 12 jam lebih di bus, dengan musculus spincter ani gw yang selalu tertutup. Hasilnya, gw nyampe di Jogja dengan perut penuh-minta-dikosongkan-tapi-tak-bisa. Terpaksa, Si Dul dikerahkan untuk menggelosorkan semuanya. Ini sudah dilakukan beberapa jam setelah nyampe Jogja, dan saat ini perut saya sudah lega.

7. Karaoke! Meskipun sudah menyempatkan diri bernyanyi 3 lagu di Starbox Mal Karawang, dan membuat mbak-mbak Starbox menatap gw dengan pandangan ini-masnya-nyanyi-sendirian-di-box-buat-empat-orang-tapi-suaranya-oke, I demand for more! Rencana untuk berkaraoke bersama harus segera dilakukan dan direalisasikan. Ini sudah terlaksana dua hari setelah nyampe Jogja.

8. Ke gym, kolam renang atau apapun, secara di Karawang gak ada tempat kebugaran yang terjangkau dari klinik, dan yang jelas: mana sempat? Tapi sepertinya gw harus menahan diri beberapa hari lagi secara waktu gw pulang bukan cuma temen-temen yang sambut gw, tapi juga pekerjaan, dan gw harus ke kampus pagi-pagi tiap hari. Uuhh..

1 comment:

Anonymous said...

oke deh....welcome back jogja kak!!
baca blog kk aja walaupun ga saya lakukan bikin saya "...cape deh..."