Wednesday, October 08, 2008

I'm bald. So what.

Gw menerima beberapa respons untuk post gw beberapa waktu lalu, baik tertulis atau tidak tertulis, baik bermoral maupun amoral. Ini beberapa di antaranya.
‘Kok kaya ada pyramid di kepalamu?’ Iya dong! Ga ngeliat tuh Brendan Fraser dateng naik onta, mau cari mummy?
‘Rambutmu kaya tumpeng’ Kayanya Clay Aiken mau syukuran anak barunya di Bandung. Kepala gw tumpengnya.
'Sisiran kok bermenit-menit, jangan-jangan gejala OCD' Duh, saya memang pengidap OCD - Oh Cakepnya Diriku -, makanya betah di depan kaca.
‘Potongan rambutnya bikin jidat makin kaya lapangan golf’ Oh, yeah. Tiger Wood is on his way to make his first stroke on my head.

Sebenernya foto-foto kemarin sedikit dramatized, karena angle webcam gw yang bikin rambut tampak makin memuncak. Yang jelas, minggu lalu dalam rangka ‘memperbaiki’ rambut gw bela-belain mudik Lebaran biar bisa ke salon Mas Iyan. Tapi kayanya akibat puasa [dan mungkin PMS], Mas Iyan rada ga fokus motongnya. Rambut gw pun jadi kaya gini:

Looks pretty much the same? It does! Except that it’s evem more compatible untuk cuaca Jogja dan Bandung yang sedang menggila panasnya, rambut makin cepat kering setelah keramas dan gw merasa semakin merdeka.

Asal tau saja, at this point, I have moved into a higher level of self-acceptance, self-conceptualization dan self-actualization [opo to Mas???]. Gw sadar sepenuhnya bahwa kebotakan adalah jalan hidup gw, dan gw mau menikmatinya. What matters is not what’s ON my head, but what’s IN it [emang ada isinya gitu?]

Sekarang, memang rambut gw masih bisa diotak-atik. Dipendekin dikit, mirip Adam Levine di video Goodnight Goodnight. Panjangan dikit, I can still manage to have this hairstyle:

Or this.


Tapi, tebak-tebak buah manggis yuk! Kira-kira berapa tahun lagi gw bakal bernasib seperti Jude Law?



Dan fase selanjutnya, kapankah gw akan punya potongan rambut Andre Agassi?


Yang jelas gw ga akan punya bald mullet as of Michael Bolton or Adrie Subono. Itu seperti satu bentuk penyangkalan, sebenarnya. Dan gw ga mau bikin ayam jantan berkokok 3 kali. Jadi, terserah orang mo bilang ato ngehina apa, I’ll just take it like a man and live with it. Jadi, menggonggonglah anjing-anjing, kafilah ini akan terus berlalu. Dan gw dengan bangga akan bilang: I’m Bald. So What.’ Terima kasih.

2 comments:

estehmanisaromastrawberry said...

shak!
you look more mature dengan gaya rambut gitu, menurutku
rambutmu jadi keliatan banyak [bukan bebek, kekeke]
btw, spengetahuanku bald=sexy.
liat aja banyak cewek cantik yang pacarnya rambutnya plontos [rambut apa kepala ya?]
namun sayangnya cewek yang satu ini masih suka cowok berambut... kekekeke

Anonymous said...

Dan gw dengan bangga akan bilang: I’m Bald. So What.’

wah..
akhirnya kamu bilang gitu Cak..
padahal kan dah dibilang dari dulu lho, emang kenapa sih kalo botak? kan ga ada salahnya tuh.. lucu kok.. hehehe...
yang jelas tetep suka..kikikiki..