Wednesday, September 24, 2008

Mr. Independent

Bulan lalu, semua orang berbicara soal bangsa kita yang belum sepenuhnya merdeka, meskipun merayakan Hari Kemerdekaan ke-63. Same old story [karena selalu jadi topik tiap tahunnya], but sadly is stil true. Speaking of independence, I am gladly saying that I'm no longer living under slavery. Yes,this is my declaration of independence: I'm sooo over comb-over!
Rambut gw telah menyiksa gw abis-abisan berbulan-bulan. Setiap pagi lajang [every single morning], I had to undertake a frustrating series of process. Diawali dengan blow dry selama beberapa menit, sambil memanaskan straightening iron. Once the hair reaches appropriate humidity, proses penyetrikaan dimulai. Meskipun hasilnya mengagumkan, ini adalah proses yang paling menyebalkan. Secara, beresiko menimbulkan trauma suhu panas pada kulit muka dan leher. Proses selanjutnya adalah waxing, yang diawali dengan menyisir dan membelah rambut dulu. Wax dioleskan berturutan dari sisi kiri, kanan dan tengah. Kemudian, semua diarahkan ke atas, layaknya Guille dalam Street Fighter. Baru disisir dan dibentuk dengan jari hingga jatuh sempurna. Rangkaian instruksi yang panjangnya melebihi kitab Sutasoma ini bisa makan waktu lebih lama dari ritual mandi gw [cuci muka, gosok gigi dan bersabun 2 x]. And this, is INSANE! Ini romusha! Tidak seharusnya pria karir Indonesia menderita seperti ini! Atas nama kemanusiaan, penjajahan harus dihentikan!

Sayangnya, seiring berjalannya waktu titik terang tak kunjung tiba. Departemen Pemberdayaan Pria tak jua turun tangan. Segala sesuatunya justru makin suram dengan makin panjangnya rambut gw, yang otomatis memperlama keseluruhan langkah yang mengundang misuh tadi. Ditambah lagi, akhir-akhir ini sepertinya Gurun Sahara buka cabang di Bandung. Hareudang pisannnn!!! Hamba tak tahan lagi... Sampai akhirnya, gw melakukan terobosan.

Meskipun menjalani hubungan benci tapi rindu dengan Mas Iyan, gw tetap belum bisa berpaling. Sayangnya, Mas Iyan udah Pe-We di Jogja dan ga ada niat buka franchise di Bandung. Karena rambut gw makin menggila, dengan nekat gw masuk ke sebuah barber di tepi jalan. Tolong dicatat, barber, bukan salon! Dengan hati-hati gw menginstruksikan si Bapak untuk mengurangi bagian samping dan belakang kepala saja sementara bagian atas dibiarkan aman tenteram sejahtera. Berkali-kali gw minta dia potong dikit aja, biar tetep imbang ama atasnya. Tapi, mungkin karena definisi dikit kami berbeda, si Bapak mencukur tipis bagian samping dan belakang, sementara bagian atas tetap mengembang. In such case, Mas Iyan akan mengurangi volume bagian atas rambut, tanpa mengurangi panjangnya [percayalah, hal itu mungkin dilakukan]. Tapi Bapak ini sepertinya bahkan tidak tahu apa itu volume. Gw nyerah. Bayar, dan pulang.

Awalnya, rambut tampak baik-baik saja. Dua hari kemudian, mulai tampak aneh. Dan yang jelas, proses tak waras tiap pagi masih harus terus dijalankan. Akhirnya, gw mengikuti jejak Victoria Beckham. Gw ambil keputusan ekstrim. Satu langkah yang kecil bagi gw, tapi satu langkah besar bagi rambut gw. Gw balik ke barber, minta model faux-hawk!!! Sebenernya, gw bilang minta rambut gw dijabrik, karena gw YAKIN si Bapak ga tahu apa itu faux-hawk.

Untuk mempermudah si Bapak mengerti instruksi, dengan malu-malu gw tunjuk gambar [Ya Tuhan....] Bryan McFaggotFadden di poster model-model rambut di dinding. Si Bapak ngangguk, dan dengan takut-takut mulai motong rambut gw. Sambil sesekali dia ngelirik si Bryan. Kali ini, to make sure he didn't screw it up again, gw bolak-balik arahkan dia. Kurang dari 10 menit, rambut gw beres, dan gw harus bayar FULL ongkosnya. Ga ada garansi-3-hari seperti di Mas Iyan. Ah sudahlah, yang penting urusan rambut bisa dianggap beres. Case closed. I won.

Dengan demikian, gw tidak lagi diperbudak oleh penjajah 50 Watt bersuhu 180 derajat Celcius. Now I'm sporting a much shorter hairdo, the shortest in 3 years! Gw tampak lebih segar. Bentuk dan tekstur rambut bisa compliment bentuk kepala gw. Dan yang paling penting, sebagian besar langkah jahanam tadi bisa dilewatkan. Langsung di-wax, and I'm ready to go! So here it is, the treat for the ladies, and the threat for the men.



Ohhhhh, aku serasa hidup baru... Bagaikan kupu-kupu meninggalkan kepompong dan membumbung ke awan... Dunia terasa jauh lebih indah... Seperti naik kuda poni, berlarian di atas pelangi, dan tatanan rambutku tak bergeser sama sekali... Senangnya..... Aku bahagia hidup sejahtera di katulistiwa -menangis sambil menari berputar-putar-

Dengan demikian, I'm officially leaving Asosiasi Pria Pengguna Flat Iron. Zac Efron, Pete Wentz, Ian Kasela, teruslah berjuang.... I QUIT! Ryan Seacrest, Josh Duhamel, Blake Lewis, Jimmy Neutron, and all faux-hawkers in the universe, I'm jumping on board!

4 comments:

Anonymous said...

ya ampun Cak..
kok ada pyramid di kepalamu?
ga salah tuh?

usul!! buat hairstyle berikutnya, cubism!
wakakakak...
kaya lukisan aja.. hihihihi...
peace Cak..

Anonymous said...

ehm...

kesan pertama liat foto rambut baru: (*maaaaaaffff dulu sebelumnya)...kok kayak troll..hehe...:p

kenapa kalau mandi kudu sabunan 2 kali ya? apa ini gejala OCD ? (*gosok2 dagu)

kenapa kalau 'jungkatan' wae kudu berjam-jam ya? another gejala OCD?
hehe...maaf sekali lagi

Anonymous said...

so sorry to say, tp pliz deh Bang,
brian mcFadden??
bahkan pd jaman SMPku yg agak2 hang d mn aq msh ngfans abizz ma weslaip, ngfans-nya g sama bryan tuw.

dan kynya daripada mempersulit ahli antropologi gara2 mendadak ada -as mb mia says- kemunculan piramid baru, mnding rambutmu dibikin ky d sini:
http://www.britfilms.tv/v3/user_files/Image/Oceans13Postah.jpg

any one of those seems better d. except yg kribo. hwahahahahaha

maap lahir batin yaaaaahhh^^

toekir_simolangkir said...

hehehe....
apa kubilang. mereka juga berpikir demikian. aku malah lebih "baik hati" daripada mereka yg bilang kalo mendadak ada pyramid di kepalamu. kan aku cuma nanya, "kok ada tumpeng nangkring di kepala?"
baik kan aku????
ati-ati!kelamaan sisiran bikin botak tambah lebar!
HUahahahahahahahaha.....